Jadi Sorotan Publik, Diduga Harga Kursi di SMAN Favorit Karawang Rp 20 Juta

Header Menu


SELAMAT BERKUNJUNG KE LAMAN MEDIA ONLINE - PERS TV - BERITA UNTUK RAKYAT

Jadi Sorotan Publik, Diduga Harga Kursi di SMAN Favorit Karawang Rp 20 Juta

PERJUANGAN NEWS
Selasa, 15 Juli 2025


Karawang - Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di wilayah Provinsi Jawa Barat Khususnya Kabupaten Karawang disalah satu SMAN favorit kembali menuai sorotan publik.

Sejumlah permasalahan mulai dari dugaan kecurangan, pungutan liar, hingga kendala teknis dan kurangnya sosialisasi membuat para calon siswa dan orang tua mengalami kebingungan dan tekanan saat mendaftar ke sekolah negeri.

Dari investigasi media online perjuangannews.com ada dugaan jual beli Kursi, Titipan dan Suap Mengemuka dalam SPMB 2025. Salah satu isu utama adalah dugaan praktik jual-beli kursi di sekolah negeri, di Provinsi Jawa Barat Kabupaten Karawang.

Yang paling mengejutkan adalah temuan pengakuan wali murid bahwa harga kursi atau bangku di salah satu SMA favorit itu di bandrol Rp 20 juta.

Menurut sumber yang enggan disebutkan mengatakan ada dugaan bahwa wali murid, anaknya yang berinisial I asal SMPN 1 Karawang Barat mendaftar lewat jalur zonasi ke SMAN 1 Karawang namun tidak diterima, kemudian daftar lanjutan lewat jalur akademik," ujarnya, Senin (14/07/2025).

"Tapi kemudian diterima, setelah ngobrol panjang lebar atau negosiasi dengan salah satu oknum panitia SPBM dan wali murid akhirnya terjadi deal dimana ada dugaan harus memberikan uang sebesar Rp 20 juta."

Lanjut sumber jumlah kuota jalur akademik di SMAN 1 Karawang sebanyak 36 siswa/i, yang lulus 22 sedangkan diluar yang lulus 14 siswa/i ada yang mengundurkan diri 1 siswa/i entah mendaftar lewat jalur mana," jelasnya.

Sumber menambahkan di SMAN 1 Karawang ada jalur KETM (keluarga ekonomi tidak mampu) kuotanya 101 , pendaftar 18 dan mengundurkan diri 1 namun yang jadi pertanyaan kenapa jadi jumlah pendaftar itu 19 yang lulus seharusnya sematematis 17, diduga seolah-olah muncul 2 siswa/i titipan." Pungkasnya.

Sampai berita di meja redaksi, Kepala Sekolah SMAN 1 Karawang BP H. Asep Mamun belum bisa dimintai klarifikasinya dan belum memberikan jawaban. Dimana hal tersebut agar pemberitaan berimbang. (Jay)