Karawang - Beredar dimedsos Postingan video viral kericuhan disalah satu kampus ternama, dalam narasinya menceritakan kejadian insiden memanas dimana ada dugaan Insiden pengusiran dan nyaris adu jotos oleh oknum security, Rabu (02/07/2025) hal tersebut jelas bakal menjadi catatan buruk. Terlihat dalam video Karda Wiranata salah satu tokoh mantan ketua DPC partai politik.
Narasi dalam video menyebutkan perlakuan tidak menyenangkan di alami mantan ketua DPC saat melakukan kunjungan ke Unsika. Kunjungan yang disebut sebagai bagian dari silaturahmi atas undangan langsung dari pihak rektorat, justru berujung pada insiden pengusiran dan nyaris terjadi tindakan kekerasan.
Kronologisnya rombongan tiba di lingkungan kampus pada Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka datang setelah menerima ajakan dan komunikasi resmi dari rektorat Unsika. Namun sesampainya di lokasi, mereka dihadang oleh petugas keamanan dan tidak diizinkan masuk dengan alasan sedang berlangsung rapat akreditasi."ucap Karda saat dihubungi via telepon oleh media perjuangannews.
"Kami datang karena memang diundang. Bahkan kami menunjukkan bukti undangan dan pesan langsung, tapi tetap tidak diberikan akses. Kami diminta menunggu lama tanpa kepastian, lalu malah diminta pulang begitu saja," ujarnya.
Setelah menunggu hingga sekitar pukul 12.30 WIB tanpa kejelasan, rombongan memutuskan untuk kembali pulang. Namun tak lama berselang, salah satu dari mereka dihubungi kembali oleh pihak rektorat dan diminta datang lagi ke kampus karena dikabarkan sudah bisa bertemu.
Namun saat kembali ke Unsika, mereka kembali mengalami hal serupa. Petugas keamanan kembali menghentikan mereka, seorang staf dan di kabarkan seorang ajudan rektor kampus bahkan sempat menunjukkan sikap kasar hingga nyaris melakukan tindakan pemukulan terhadap salah satu pimpinan rombongan.
"Kalau memang tidak ada waktu, seharusnya tidak perlu mengundang. Jangan mempermainkan waktu dan niat baik orang yang datang dengan hormat," ungkap kembali dari salah satu anggota rombongan.
Insiden ini menjadi sorotan karena kedua tokoh tersebut dikenal memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan Unsika, terutama saat menjabat sebagai Ketua DPD dan DPC Partai di Kabupaten Karawang.
Mereka dinilai layak mendapat perlakuan yang lebih hormat, apalagi kunjungan dilakukan dalam konteks silaturahmi yang baik.
"Ini kampus yang dulu juga ikut kami perjuangkan. Ironis sekali ketika saat ini justru kami diperlakukan tidak layak di tempat yang pernah kami dukung," ungkapnya.
Salah satu rombongan agar pihak rektorat Unsika memberikan klarifikasi terbuka dan menyampaikan permintaan maaf atas perlakuan yang dinilai mencoreng citra dunia pendidikan.
Sampai berita ini diturun belum ada pihak terkait dari unsika yang mengklarifikasinya. (Jay)