Skandal Uang Titipan Milyaran Hasil Pajak MBLB Makin Mencuat, Aktivis MPPN Desak APH Periksa Oknum Pegawai Bank BJB dan Oknum Pemilik Cut dan Fill

Header Menu


SELAMAT BERKUNJUNG KE LAMAN MEDIA ONLINE - PERS TV - BERITA UNTUK RAKYAT

Skandal Uang Titipan Milyaran Hasil Pajak MBLB Makin Mencuat, Aktivis MPPN Desak APH Periksa Oknum Pegawai Bank BJB dan Oknum Pemilik Cut dan Fill

PERJUANGAN NEWS
Selasa, 23 September 2025


Karawang - Semakin Viral dengan ramainya pemberitaan dimedia dan obrolan diwarung kopi ada perusahaan didalam kawasan diwilayah Karawang diduga melakukan penjualan tanah urugan hasil pemerataan (cut and fill) kepada salah satu perusahaan raksasa diwilayah jakarta, 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) karawang dengan begitu gagahnya lansung terjun melakukan sidak kelokasi diwaktu malam, dalam sidak tersebut membuahkan hasil munculnya ada dugaan kesepakatan jahat untuk membayar iuran pajak dari oknum pegawai PT. VSM ditengah malam, selanjutnya oknum pejabat Pemerintahan Karawang memerintahkan kepada oknum pengusaha pembayarannya melalui bank BJB  selanjutnya oknum pegawai bank BJB menerima  hasil pembayaran iuran pajak dengan nilai uang milyaran diwaktu dini hari 9 Agustus 2025.

Ada apa sebenarnya bank BJB disaat mahasiswa dan masyarakat lagi menuntut untuk disahkannya undang-undang perampasan aset koruptor, didaerah malah ada oknum pegawai bank diduga menerima uang (titipan) dini hari, memang bank tidak mempunyai SOP," Tanya tatang obet ucapnya pada media perjuangannews com, Selasa (23/09/2025).

Jangan-jangan jika ada oknum yang terlibat diduga ada indikasi korupsi berarti juga bisa disebut pengemplang pajak, karena pembayaran pajaknya ditengah malam atau diwaktu dini hari...??? Kalo memang bank milik pemerintah bisa bayar atau titip uang iuran pajak segera buatkan himbauan kepada masyarakat.

Lanjut Obet jadi bertanya tanya kalo bank boleh menerima pembayaran piutang maupun menerima tabungan dari nasabah seharusnya kantor bank dibuka 24 jam bukan cuma atas permintaan pemerintah saja kantor bank buka ditengah malam," tegas Tatang Obet sebagai Aktivis Masyarakat Pemerhati Penyelenggara Negara

Aktivis Tatang Obet bukan hanya mengkritik soal SOP Bank BJB, is pun meminta aparat penegak hukum (APH) segera turun tangan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan atas dugaan jual tanah urugan bekas pemerataan  (cut and fill) yang berlokasi dikawasan karawang yang dilakukan oleh oknum pengusaha kawasan diwilayah dikarawang kepada perusahaan diluar karawang." Desak Obet. (Jay)